Ya
kali ini saya akan posting beberapa alasan mengapa real Madrid pantas menjadi
juara UCL atau Liga Champion. Jika dilihar baik baik Real Madrid selalu menempati posisi unggulan juara Liga
Champions dari musim ke musim. Klub raja Spanyol ini memang masih yang terhebat
di panggung kompetisi antarklub Eropa. Dimulai dengan sejarah merebut trofi
lima kali berturut-turut di awal penyelenggaraan, Madrid melengkapi gelar
kesembilan ketika Zinedine Zidane menginspirasi kemenangan 2-1 atas Bayer
Leverkusen di final musim 2001/02 di Hampden Park, Glasgow.
Setelah itu, ambisi merebut gelar kesepuluh atau La Decima menjadi cita-cita publik Santiago Bernabeu. Sayangnya, Madrid harus mengalami penantian panjang dan dominasi mereka di Eropa selama satu dasawarsa terakhir pelan-pelan digantikan generasi emas Barcelona. Musim terus berganti, tetapi ambisi yang sama tetap hidup hingga sekarang ini.
Ditangani pelatih sekelas Jose Mourinho dan pemain selevel Cristiano Ronaldo, Madrid punya segala syarat untuk merebut Si Kuping Lebar untuk kali kesepuluh. Di antara tim semi-finalis lain, Madrid adalah tim yang paling berpengalaman dengan memasuki 42 tahun penampilan sejak turnamen masih berjudul Piala Champions. Dalam lebih dari 300 pertandingan selama periode itu, Madrid mengemas lebih dari 200 kemenangan dan melesakkan lebih dari 700 gol. Sejak memasuki era Liga Champions, Madrid tampil 17 kali dengan total penampilan 185 kali dan mencatat 104 kemenangan.
Dari segi teknik, tidak ada yang meragukan kepantasan Iker Casillas dkk merebut gelar juara. Meski diwarnai berbagai kesulitan, seperti disharmonisasi tim, Madrid terus melaju hingga babak empat besar. Ditambah lima alasan di bawah ini rasanya makin pantas menyaksikan Madrid berada di atas panggung juara saat final digelar 25 Mei nanti.
Setelah itu, ambisi merebut gelar kesepuluh atau La Decima menjadi cita-cita publik Santiago Bernabeu. Sayangnya, Madrid harus mengalami penantian panjang dan dominasi mereka di Eropa selama satu dasawarsa terakhir pelan-pelan digantikan generasi emas Barcelona. Musim terus berganti, tetapi ambisi yang sama tetap hidup hingga sekarang ini.
Ditangani pelatih sekelas Jose Mourinho dan pemain selevel Cristiano Ronaldo, Madrid punya segala syarat untuk merebut Si Kuping Lebar untuk kali kesepuluh. Di antara tim semi-finalis lain, Madrid adalah tim yang paling berpengalaman dengan memasuki 42 tahun penampilan sejak turnamen masih berjudul Piala Champions. Dalam lebih dari 300 pertandingan selama periode itu, Madrid mengemas lebih dari 200 kemenangan dan melesakkan lebih dari 700 gol. Sejak memasuki era Liga Champions, Madrid tampil 17 kali dengan total penampilan 185 kali dan mencatat 104 kemenangan.
Dari segi teknik, tidak ada yang meragukan kepantasan Iker Casillas dkk merebut gelar juara. Meski diwarnai berbagai kesulitan, seperti disharmonisasi tim, Madrid terus melaju hingga babak empat besar. Ditambah lima alasan di bawah ini rasanya makin pantas menyaksikan Madrid berada di atas panggung juara saat final digelar 25 Mei nanti.
Dan berikut beberapa Alasan Real Madrid sebagai
Juara Liga Champions :
1. Tim Paling Berbahaya
Di antara tim semi-finalis lainnya, Madrid
tercatat sebagai tim yang paling banyak melahirkan peluang ke gawang lawan.
Total ada 157 peluang yang mereka kumpulkan sejak laga pertama penyisihan grup
hingga leg kedua perempat-final. Setelah laga melawan Manchester City pada
pembuka Grup D yang dimenangkan 3-2, Madrid menuai banyak peluang saat
menghadapi rival sekota City, Manchester United, di babak 16 besar. Angel Di
Maria tercatat sebagai penyuplai gol paling rajin dengan jumlah lima assist,
sedangkan Karim Benzema dan Mesut Ozil sama-sama mengumpulkan empat operan yang
berujung gol.
2. Memiliki pemain bintang seperti Christiano Ronaldo
Siapa lagi pemain yang lebih baik daripada
Cristiano Ronaldo di ajang ini? Si pesolek boleh saja tenggelam di balik
bayang-bayang Lionel Mess di kompetisi domestik, tapi di Eropa dia adalah
rajanya. Selalu tampil penuh dalam sepuluh pertandingan Madrid sejak fase grup,
Ronaldo memimpin daftar topskor dengan 11 gol. Tak cuma itu, bintang Portugal
ini tercatat paling banyak melancarkan ancaman ke gawang lawan dengan
melesatkan 49 tendangan tepat sasaran dan hanya 19 keluar sasaran. Gelar juara
Liga Champions musim ini sangat tepat untuk melengkapi rekor pribadinya itu.
3. Ambisi LaDecima
Meraih gelar Liga Champions untuk kali
kesepuluh adalah misi paling luhur yang dimiliki Madrid sejak terakhir kali
merebut Si Kuping Lebar musim 2001/02. Tentu tidak ada waktu yang lebih tepat
melakukannya dibandingkan dengan saat ini ketika mereka memiliki sosok pemain
pemenang seperti Cristiano Ronaldo dan pelatih handal Jose Mourinho. Jangan
lupakan kehandalan pemain-pemain asal Spanyol, seperti Iker Casillas, Sergio
Ramos, dan Xabi Alonso yang kenyang pengalaman merebut gelar juara; serta
bintang-bintang internasional seperti Karim Benzema, Angel Di Maria, dan Mesut
Ozil.
4. Sebagai Hadiah / Kado
dari Jose Mourinho
Tidak ada yang tahu masa depan Jose Mourinho.
Bukan rahasia umum kalau ada ketidakcocokan antara Mourinho dan manajemen
Madrid sehingga bisa saja pelatih asal Portugal itu hengkang dari Santiago
Bernabeu di akhir musim - apapun prestasi yang diraih Si Putih. Tujuan kembali
ke Chelsea sudah diramaikan media massa. Belum lagi klaim direktur olahraga
Paris Saint-Germain Leonardo yang menyatakan Carlo Ancelotti sedang dibidik
manajemen Madrid untuk menggantikan Mourinho. Dengan demikian, gelar La Decima
di ajang tertinggi sepakbola Eropa dapat menjadi kado perpisahan yang takkan
dilupakan publik Madrid dalam buku sejarah.
5. Mempunyai Pemain yang
memiliki Mentalitas Juara
Madrid mampu keluar dari grup sulit yang dihuni
Borussia Dortmund, Ajax Amsterdam, dan Manchester City - satu-satunya grup yang
dihuni para juara liga masing-masing. Madrid juga sukses keluar dari kesulitan
saat melewati Manchester United di babak 16 besar meski diterpa rumor
ketidakharmonisan kamar ganti antara Mourinho dan Casillas. Kemudian Madrid
juga mampu menjejakkan sebelah kaki lebih awal ke babak empat besar berkat
kemenangan telak 3-0 atas Galatasaray di leg pertama perempat-final. Inilah
mentalitas yang dimiliki Madrid di Liga Champions musim ini. Mourinho selalu
dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Siapa yang meragukan
kapasitas Madrid dan Mourinho tampaknya selalu menerima kejutan demi kejutan.
Barangkali rangkaian kejutan itu bakal berbuah manis di Wembley nanti…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar